Cara Membayar Zakat Penghasilan – Zakat adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk membayarnya. Zakat sendiri merupakan salah satu pilar dari Islam dan diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa ta’ala untuk membantu sesama yang membutuhkan. Dalam Islam, zakat penghasilan wajib dibayarkan oleh setiap orang yang memiliki penghasilan di atas nishab selama satu tahun.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang cara membayar zakat penghasilan beserta segala persyaratan dan aturannya. Kami juga akan menjawab beberapa pertanyaan umum seputar zakat penghasilan. Simak terus artikel ini untuk mengetahui selengkapnya.
Apa Itu Zakat Penghasilan?
Zakat penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diterima seseorang dalam setahun. Kemudian zakat penghasilan merupakan salah satu dari delapan jenis zakat yang harus dikeluarkan oleh umat muslim, selain zakat fitrah, zakat emas dan perak, zakat perdagangan, zakat pertanian, zakat hewan ternak, zakat hasil tambang, dan zakat tabungan. Besar zakat penghasilan yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari penghasilan setelah dikurangi biaya-biaya yang diperbolehkan.
Zakat penghasilan harus dikeluarkan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat nishab, yaitu memiliki penghasilan di atas batas tertentu. Nishab untuk zakat penghasilan ditetapkan berdasarkan harga barang kebutuhan pokok dalam satu wilayah dan waktu tertentu. Jika penghasilan seseorang telah mencapai nishab, maka ia harus membayar zakat penghasilan.
Zakat penghasilan dikelola oleh Badan Amil Zakat (BAZ) atau lembaga-lembaga pengelola zakat lainnya. Dalam hal ini, sangat penting bagi seseorang untuk memilih lembaga pengelola zakat yang terpercaya dan sudah terdaftar di instansi yang berwenang.
Siapa yang Wajib Membayar Zakat Penghasilan?
Setiap muslim yang memenuhi syarat nishab atau batas penghasilan tertentu wajib membayar zakat penghasilan. Nishab untuk zakat penghasilan ditetapkan berdasarkan harga barang kebutuhan pokok dalam satu wilayah dan waktu tertentu.
Nishab zakat penghasilan di Indonesia saat ini adalah sebesar Rp. 4.800.000 per tahun. Artinya, jika penghasilan tahunan seseorang mencapai atau melebihi nishab tersebut, maka ia wajib membayar zakat penghasilan. Sebaliknya, jika penghasilan seseorang belum mencapai nishab, maka ia tidak wajib membayar zakat penghasilan.
Namun, terdapat beberapa pengecualian yang tidak diwajibkan membayar zakat penghasilan, yaitu:
- Orang yang tidak memiliki penghasilan atau penghasilannya masih di bawah nishab.
- Orang yang memiliki penghasilan tetapi digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan tidak mencapai nishab.
- Orang yang memiliki hutang yang melebihi harta yang dimilikinya.
Namun demikian, meskipun tidak wajib, disunahkan bagi setiap muslim yang memiliki penghasilan untuk memberikan sedekah sebagai bentuk rasa syukur dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
Berapa Besar Jumlah Zakat Penghasilan yang Harus Dibayarkan?
Jumlah zakat penghasilan yang harus dibayarkan adalah 2,5% dari penghasilan kena pajak selama satu tahun. Pajak yang dimaksud adalah pajak penghasilan yang telah dipotong oleh pihak pengusaha atau yang telah dibayarkan oleh Wajib Pajak.
Contoh perhitungan zakat penghasilan:
Misalkan penghasilan kena pajak dalam satu tahun sebesar Rp 50.000.000, maka jumlah zakat penghasilan yang harus dibayarkan adalah:
2,5% x Rp 50.000.000 = Rp 1.250.000
Jadi, jumlah zakat penghasilan yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp 1.250.000.
Namun, perlu diperhatikan bahwa jumlah zakat penghasilan yang harus dibayarkan tidak boleh melebihi jumlah zakat fitrah, yaitu zakat yang dikeluarkan untuk membantu memenuhi kebutuhan makanan dan pakaian di bulan Ramadan. Jika jumlah zakat penghasilan lebih besar dari zakat fitrah, maka yang harus dibayar adalah zakat fitrah.
Bagaimana Cara Menghitung Zakat Penghasilan?
Untuk menghitung zakat penghasilan, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:
- Tentukan nishab zakat penghasilan yang berlaku di wilayah Anda. Nishab zakat penghasilan di Indonesia saat ini adalah sebesar Rp. 4.800.000 per tahun.
- Hitung total penghasilan kena pajak selama satu tahun. Penghasilan kena pajak merupakan penghasilan setelah dikurangi dengan pajak yang telah dipotong oleh pihak pengusaha atau yang telah dibayarkan oleh Wajib Pajak.
- Kurangi pengeluaran yang dianggap sebagai kebutuhan pokok dalam satu tahun, seperti biaya makan, pengobatan, transportasi, dan kebutuhan pokok lainnya.
- Hitung zakat penghasilan dengan cara mengalikan 2,5% dari jumlah penghasilan kena pajak yang tersisa setelah dikurangi pengeluaran yang dianggap sebagai kebutuhan pokok.
Contoh perhitungan zakat penghasilan:
Misalkan penghasilan kena pajak dalam satu tahun sebesar Rp 60.000.000 dan total pengeluaran yang dianggap sebagai kebutuhan pokok dalam satu tahun sebesar Rp 20.000.000, maka jumlah penghasilan yang tersisa adalah:
Rp 60.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 40.000.000
Kemudian, hitung zakat penghasilan dengan cara mengalikan 2,5% dari jumlah penghasilan yang tersisa:
2,5% x Rp 40.000.000 = Rp 1.000.000
Jadi, jumlah zakat penghasilan yang harus dibayarkan sebesar Rp 1.000.000.
Perlu diingat bahwa penghitungan zakat penghasilan dapat dilakukan setiap bulan atau setiap akhir tahun, tergantung pada kebiasaan masing-masing. Jika melakukan perhitungan setiap bulan, maka jumlah zakat penghasilan yang harus dibayarkan dapat diakumulasi hingga akhir tahun.
Bagaimana Cara Membayar Zakat Penghasilan?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membayar zakat penghasilan, yaitu:
- Membayar langsung ke Badan Amil Zakat (BAZ) atau lembaga-lembaga zakat yang terpercaya. Biasanya, lembaga-lembaga zakat tersebut menyediakan berbagai macam fasilitas pembayaran, seperti transfer bank, kartu kredit, atau lewat aplikasi.
- Membayar melalui pajak penghasilan atau potongan gaji. Cara ini dapat dilakukan oleh Wajib Pajak yang memiliki penghasilan tetap dan telah terdaftar sebagai Wajib Zakat oleh pihak perusahaan tempat mereka bekerja. Dalam hal ini, perusahaan akan memotong sebagian gaji Wajib Pajak untuk disalurkan ke lembaga-lembaga zakat yang terpercaya.
- Membayar melalui internet banking. Banyak bank yang menyediakan layanan pembayaran zakat online melalui internet banking.
- Membayar melalui mobile banking. Selain internet banking, pembayaran zakat penghasilan juga dapat dilakukan melalui aplikasi mobile banking yang disediakan oleh bank-bank tertentu.
Sebelum membayar zakat penghasilan, pastikan terlebih dahulu lembaga zakat atau badan amil zakat yang dipilih merupakan lembaga yang terpercaya dan terdaftar di Kementerian Agama. Selain itu, pastikan juga untuk menyimpan bukti pembayaran agar dapat digunakan sebagai bukti pembayaran zakat pada masa yang akan datang.
Setelah membayar zakat penghasilan, pastikan juga untuk memeriksa dan mengonfirmasi bahwa pembayaran zakat tersebut telah diterima oleh pihak lembaga zakat atau badan amil zakat yang dituju. Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa zakat penghasilan yang dibayarkan telah disalurkan ke pihak yang berhak menerima dan dapat digunakan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.
Apa Saja Keuntungan Membayar Zakat Penghasilan?
Membayar zakat penghasilan memiliki banyak keuntungan, baik bagi pihak yang membayar maupun pihak yang menerima. Berikut ini adalah beberapa keuntungan membayar zakat penghasilan:
- Mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dengan membayar zakat, seseorang dapat merasakan kebahagiaan dan kedamaian batin karena telah menunaikan kewajiban agama.
- Membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. Zakat penghasilan yang dibayarkan akan disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, dhuafa, dan sebagainya. Dengan membayar zakat penghasilan, seseorang dapat berpartisipasi dalam memperbaiki kondisi sosial masyarakat.
- Menjalin tali silaturahmi antar sesama muslim. Dengan membayar zakat penghasilan, seseorang dapat memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim, karena masing-masing dari kita berkontribusi untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
- Memperoleh keuntungan dari segi finansial. Meskipun zakat penghasilan sebenarnya adalah kewajiban agama, namun membayar zakat juga dapat memberikan manfaat dari segi finansial. Dengan membayar zakat penghasilan, seseorang dapat membiasakan diri untuk hidup hemat dan berhemat dalam mengelola keuangan.
- Meningkatkan keberkahan dan keberuntungan dalam kehidupan. Dalam Al-Quran, disebutkan bahwa orang yang membayar zakat akan diberi keberkahan dan keberuntungan dalam kehidupan. Dengan demikian, membayar zakat penghasilan dapat membawa keberuntungan dan keberkahan bagi kehidupan seseorang.
Dalam rangka memperoleh manfaat tersebut, maka sangat dianjurkan bagi umat muslim untuk membayar zakat penghasilan secara rutin dan tepat waktu. Dengan membayar zakat penghasilan, kita juga berkontribusi dalam memperbaiki kondisi sosial masyarakat dan membantu meringankan beban orang-orang yang membutuhkan.
⇒ Baca juga : Membayar Zakat Fitrah Diniatkan Karena Apa ?
Apa yang Terjadi Jika Tidak Membayar Zakat Penghasilan?
Tidak membayar zakat penghasilan merupakan suatu pelanggaran dalam agama Islam. Sebagai seorang muslim, membayar zakat adalah salah satu rukun Islam yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, jika seseorang tidak membayar zakat penghasilan, maka akan ada beberapa konsekuensi yang harus dihadapi, baik di dunia maupun di akhirat.
Di dunia, seseorang yang tidak membayar zakat penghasilan dapat dijatuhi sanksi hukum oleh negara, tergantung pada peraturan dan ketentuan di masing-masing negara. Selain itu, tidak membayar zakat penghasilan juga dapat berdampak pada kehidupan sosial masyarakat, seperti menimbulkan ketidakpuasan atau ketidakadilan dalam pembagian kekayaan.
Namun, lebih dari itu, konsekuensi yang paling besar adalah di akhirat. Dalam Al-Quran, disebutkan bahwa orang yang tidak membayar zakat akan mendapatkan siksa di akhirat. Selain itu, tidak membayar zakat juga bisa menjadi sebab amal ibadah lainnya tidak diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, sangat penting untuk memenuhi kewajiban membayar zakat penghasilan. Tidak hanya sebagai tanda kepatuhan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, namun juga sebagai bentuk partisipasi dalam memperbaiki kondisi sosial masyarakat.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Tidak Mampu Membayar Zakat Penghasilan?
Jika seseorang tidak mampu membayar zakat penghasilan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama-tama, seseorang dapat meminta pertolongan kepada orang lain, seperti keluarga, teman, atau lembaga zakat, untuk membantu menyelesaikan kewajiban zakatnya. Lembaga zakat biasanya memiliki program-program untuk membantu orang yang tidak mampu membayar zakat.
Selain itu, jika seseorang masih tidak mampu membayar zakat penghasilan meskipun telah mencari pertolongan dari orang lain, maka seseorang dapat menunda pembayaran zakat tersebut sampai keadaan finansialnya membaik. Namun, wajib bagi seseorang untuk menunaikan zakat yang tertunda tersebut pada waktu yang telah ditentukan setelah kondisi finansialnya membaik.
Selain itu, sebagai muslim, seseorang juga dapat melakukan amal kebaikan lainnya sebagai pengganti zakat yang tidak dapat dibayar. Misalnya, memberikan sedekah secara sukarela, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan yang dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak mampu membayar zakat penghasilan seharusnya bukan menjadi alasan untuk tidak memenuhi kewajiban zakat. Sebagai umat Islam, seseorang harus berusaha untuk menunaikan kewajibannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, sebaiknya seseorang meminta bantuan dari orang lain atau lembaga zakat jika memang tidak mampu membayar zakat.
Demikian penjelasan terkait cara membayar zakat penghasilan yang benar. Dukung terus gudangedukasi.com untuk terys menghadirkan informasi yang bermanfaat.
Baca juga :