Contoh Kesenian Daerah Betawi 

Contoh kesenian daerah betawi – Kesenia daerah betawi adalah salah satu budaya tradisional Indonesia, terkhusu masyarakat betawi. Akan tetapi, dewas ini contoh kesenian daerah betawi kian sedikit peminatnya.

Hal tersebut terjadi karna banyaknya budaya asing yang mempengaruhi masyarakat Indonesia, terlebih lagi anak muda. Sebagai masyarakat Indonesia, harusnya menjunjung tinggi budaya tanah air salah satunya contoh kesenian daerah betawi ini.

Kesenian Betawi

Kesenian Betawi

Ada banyak sekali contoh kesenian daerah betawi yang harus kita sebagai masyarakat Indonesia lestarikan. Tentunya suatu kesenian betawi menjadi aset berharga bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat betawi.

Suku betawi sendiri merupakan suku asli yang menetap di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Walaupun Jakarta merupakan kota yang banyak didatangi para pendatang, tetap suku betawi lah yang lebih dominan pada wilayah tersebut.

Perlu kita ketahui, suatu kesenian bagi sebuah suku atau wilayah itu sangat berarti dan memiliki makna yang terpendam di dalamnya.

Contoh Kesenian Daerah Betawi

Sebagai masyarakat Indonesia, khususnya suku betawi perlu mengetahui contoh kesenian daerah betawi. Berikut contoh kesenian daerah betawi yaitu.

1. Seni Sastra

contoh kesenian daerah betawi

Mulai sejak kelahirannya, Betawi mempunyai budaya yang bervariasi. Satu diantaranya ialah seni sastra Betawi. Sayangnya, sekarang ini sastra Betawi seakan-akan terkubur di wilayahnya sendiri.

Walau sebenarnya, menurut beberapa sumber sastra Betawi telah ada sejak lama. Tidak hanya itu, salah satu kesenian Betawi ini termasuk telah cukuplah lama memperoleh perhatian dari beberapa cendekiawan luar negeri. Salah satunya faktanya yaitu dengan terbitnya banyak teliti terkait sastra Betawi di zaman dulu.

Bahkan juga naskah-naskahnya telah diedarkan dan menyebar di banyak perpustakaan. Tidak asal-asalan, perpustakaan yang dimaksud ialah perpustakaan dalam perguruan tinggi di negara maju. Satu diantaranya ialah di Rusia dan Leningrad.

Sastra Betawi merupakan sebuah karya sastra berbentuk tulisan, yang memakai bahasa Betawi. Karya sastra Betawi yaitu kesenian yang dibikin dan diungkapkan oleh orang Betawi. Pengutaraan dari kesenian Betawi ini diungkapkan dengan bahasa Betawi.

Tidak itu saja, pendengar atau penikmatnya orang Betawi. Namun, sudah pasti kesenian Betawi ini bisa dinikmati semua etnis. Isi narasi yang ada pada dalam karya sastra ini terkait dengan kehidupan masyarakat Betawi.

Seperti bagaimana mereka hidup, adat-istiadat, agama yang dipercayai, perilaku warga Betawi sampai kondisi alam di Betawi tersebut. Menurut salah satu sejarawan Betawi, Bang Yahya Andi Saputra, sastra Betawi terdiri dari 2 wujud.

Ada sastra Betawi lisan dan sastra Betawi tulisan. Sastra lisan Betawi ini telah diketahui semenjak warga Betawi mulai mengenal seni dan budaya. Misalnya seperti pantun, hikayat, rancag, buleng, ngerahul dan jampe-jampe yang dipakai beberapa dukun saat menyembuhkan penyakit yang terdapat pada pasiennya.

A. Pantun

pantun sama dengan pantun warga Melayu umumnya, pantun Betawi hampir serupa. Kesenian Betawi yang ini mempunyai aturan dan pakem yang telah baku. Ciri-ciri dari pantun Betawi benar-benar kelihatan atau menonjol.

Satu diantaranya seperti pemakaian bahasa Betawi yang unik. Mulai dengan pilihan kata dan unsur bunyi, semua ada ketentuannya. Beberapa hal itu mempunyai unsur spontan, kocak dan terang-terangan di dalamnya.

Kecairan pantun Betawi dapat dijumpai dalam pola yang terkesan meleset dari pakem. Pakem sebuah pantun yang umumnya terbagi dalam 4 baris. Kelebihan pantun Betawi ini malahan mempunyai skema yang lebih bebas.

Berhubungan dengan isi pantun, ada banyak pantun Betawi yang mengutarakan poin utama didalamnya. Seperti berisi anjuran berkenaan akhlak, kepribadian, sopan santun, norma, komedi, kritikan sosial, agama sampai ajaran-ajaran tertentu.

B. Hikayat

Hikayat yaitu sastra classic yang ada pada daerah Betawi. Karya sastra ini masih berwujud tulisan tangan atau manuskrip. Secara umum, didalamnya akan menceritakan terkait hikayat yang sumbernya dari khasanah sastra non lokal dan sastra lokal.

Untuk sastra lokal, biasanya mengambil sumber dari sebuah peristiwa di dunia pewayangan. Misalnya seperti Hikayat Asal Mulanya Wayang, Hikayat Wayang Arjuna, dan Lakon Jaka Sukara. Untuk sastra non lokal, biasanya mengambil sumber dari sebuah cerita yang berada di Timur tengah. Misalnya seperti Hikayat Merpati Mas dan Hikayat Perak, Hikayat Nahkoda Asyik dan Hikayat Sutan Taburat.

Manuskrip yang disebut sebelumnya disalin pada abad 19, oleh Muhammad Bakir. Manuskrip kreasi dari Bakir ini dicatat dengan memakai aksara Jawi. Kerap disebutkan dengan arab gundul.

Muhammad Bakir menciptakan manuskrip yang judulnya tidak kurang dari 60 buah. Kebanyakan, manuskrip itu disimpan di luar negeri. Sebagaimana yang ada pada Belanda, Inggris, Rusia dan Leningrad.

C. Jampe-jampe

jampe-jampe yaitu sebuah teks lisan yang menggabungkan kosakata dari beragam bahasa. Penentuan kata pada teks jampe-jampe mengutamakan kesamaan rima atau bunyi. Teks lisan yang memiliki nama jampe-jampe ini mempunyai sebuah kelebihan.

Dalam kesenian Betawi, jampe-jampe bisa digunakan dalam beragam keperluan. Misalnya sebagaimana untuk penyembuhan, sebagai sebuah usaha atau doa untuk kelapangan, bisa juga dipakai untuk menyingkirkan arwah jahat.

Peranan yang bermacam dari salah satu karya sastra Betawi ini membuat tidak semuanya orang dapat memakainya. Hanya beberapa orang tertentu saja yang dapat memakai teks jampe-jampe. Seperti ketua tradisi dan seorang dukun.

Berikut adalah contoh kesenian daerah betawi jampe-jampe yang dipakai untuk menyembuhkan penyakit bengok:

  • Nene unduk-unduk
  • Kaki unduk-unduk
  • Ada daging mengungsir
  • Daging mengungsir uda kaga
  • Ada daging si kapes-kapes
  • Si kapes-kapes uda kaga
  • Pes limpes urip wares
  • Sengidu putih
  • Yah, ora apa-apa

Baca jugaContoh Seni Kebudayaan Suku Jawa

2. Seni Bela Diri

contoh kesenian daerah betawi

Kesenian Betawi setelah itu seni bela diri. Siapakah yang tidak tahu pencak silat, seni bela diri asal Betawi ini telah tersohor luas. Pencak silat merupakan sebuah seni bela diri yang bisa juga disebutkan sebagai olahraga.

Jika dimisalkan, pada era dahulu pencak silat merupakan identitas atau harga diri dari masyarakat Betawi. Maknanya jika semua orang Betawi pasti bisa bermain silat pada waktu itu. Ini adalah kesenian Betawi yang menjadi makanan setiap hari orang Betawi.

Bahkan juga, kalau ingin mengadakan sebuah pernikahan mempelai pria harus disaksikan lebih dulu terkait kelihaian bersilatnya. Hal ini dilaksanakan pada urusan agama, yakni mengaji. Biasanya, orangtua wanita yang ingin dipinang akan menguji lebih dulu lelaki yang ingin melamar anaknya.

Sang lelaki harus sanggup memperlihatkan seberapa bagus dia dapat bermain silat. Kadangkala, ayah dari wanita akan melawan lelaki itu untuk bertanding dengan silat. Bila bisa terbuktikan lelaki itu mempelajari pencak silat yang baik, maka ujian pertama lulus.

Tes atau ujian ke-2 yang perlu dilewati ialah mengaji. Mengaji bagian dari pencak silat yang dapat dikatakan sepaket. Biasanya, latihan untuk perguruan silat Betawi akan diawali dengan pengajian lebih dulu. Kemudian baru latihan silat bisa mulai.

Pencak silat yang ada pada tengah-tengah warga benar-benar bermacam. Bahkan juga, dapat kita bilang setiap gang mempunyai silat yang berlainan. Contoh-contoh pencak silat Betawi seperti Silat Beksi, Silat Kancing 7 Bintang 12 Naga Berenang, Silat Tiga Berantai, Silat Sabeni, Silat Cingkrik, Silat Silo Macan dan Silat Cacag Lembang.

3. Seni Teater

Seni Teater

Salah satu kesenian Betawi yang jarang-jarang dijumpai ialah seni teaternya. Berikut ialah beberapa keterangan, dari banyaknya seni teater yang ada pada masyarakat Betawi:

A. Wayang kulit Betawi

Wayang kulitWayang kulit Betawi inu terkait dengan sebuah serangan yang sudah dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram ke area Batavia. Kejadian itu terjadi saat Batavia dipimpin oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon.

Meskipun Wayang Kulit Betawi bersumber dari Wayang Kulit Purbo, tapi pada prakteknya pagelaran Wayang Kulit Betawi ini menunjukkan ciri-ciri khasnya sendiri. Ciri-ciri khasnya yakni narasi yang ditampilkan akan disamakan dengan kondisi penduduk Betawi yang cair atau egaliter.

Narasi akan disesuaikan dengan keadaan lokal Betawi yang dibikin lebih dominan. Oleh karenanya, Wayang Kulit Betawi semakin lebih sederhana, merakyat, polos dan mengutamakan keakraban dari penontonnya.

B. Jipeng dan Jinong

Jipeng jinong yaitu akronim dari 2 kata, yakni Tanji dan Topeng. Tata cara pergelaran kesenian Betawi ini sama dengan atraksi Topeng. Perbedaannya ialah pada mula pertunjukannya dan seragamnya.

Dalam atraksi Jipeng, pakaian dipakai lebih simpel. Untuk si penari, hanya memakai kain panjang, kebaya dan selendang panjang yang diikat di pinggang. Topeng dengan diawali lagu enjot-enjotan atau arang-arangan.

Jipeng dengan diawali lagu mars dan was ciri khas dari Tanjidor. Topik dan narasi yang ditampilkan Jipeng ini hampir sama dengan Kedok.

Atraksi Lenong Preman yang disertai dengan musik Tanjidor dikatakan dengan Jinong. Pada zamannya, Jinong akan berdiri dengan sendiri sebagai teater rakyat. Biasanya, lakon yang ditampilkan Jining sama dengan Lenong.

C. Blantek

Pada awalnya, Blantek dianggap sebagai teater topeng pada tingkat pemula. Di kalangan seniman Topeng, kalau ada seorang pemain Topeng yang buruk maka akan dijelek. Mereka akan mengatakan dengan pemain Kedok Blantek.

Pada perkembangannya, Blantek mempunyai identitasnya sendiri. Musik pendamping Blantek ini ialah Rebana Biang. Pada mula atraksi, akan dihantarkan beberapa lagu sholawat dan dzikir. Saat ini Blantek telah berkembang dan ada kombinasi yang beragam kesenian Betawi didalamnya.

4. Seni Musik

contoh kesenian daerah betawi

Kesenian Betawi setelah itu terkait dengan seni musik. Musik tradisional ialah musik yang berkembang dengan tradisional. Khususnya di kelompok suku tertentu di Indonesia. Lahir dan berkembang pada satu wilayah tertentu. Selanjutnya diturunkan secara turun-temurun dari 1 angkatan, ke angkatan seterusnya.

Kemunculan dari seni musik itu memakai model, bahasa, dan adat ciri khas wilayah setempatnya. Sama dalam etnik lain, seni musik tradisional dalam masyarakat Betawi hidup dan berkembang. Dan diturunkan ke generasi seterusnya.

Tidak hanya sebagai peninggalan budaya saja. Seni musik Betawi mempunyai fungsi-fungsi lain. Seperti sebagai nasihat, pewarisan nilai, peran hiburan dan memelihara keselarasan lahir dan batin.

Lantaran semua fungsinya itu, seni musik tradisional pada masyarakat Betawi bisa bertahan sampai sekarang ini. Antara lain seperti Orkes Gambus, Orkes Samrah dan Tonil Samrah, Rebana Hadroh, Rebana Ketimpring, Tanjidor, Rebana Biang, Gambang Rancag dan Gambang Kromong.

Baca jugaKesenian Daerah Suku Bugis dan Sejarahnya

5. Seni Tari

Seni Tari

Masyarakat Betawi mempunyai seni tari di daftar keseniannya. Seni tari tradisional Betawi sangat kuat dengan alunan irama dari musik tradisional. Tarian Betawi mempunyai keunikan khusus.

Pemakaian suara musik pendamping yang gembira merupakan ciri-ciri dari tari kesenian Betawi. Selain itu, pergerakannya yang ria merupakan  salah satu cirinya.

Beberapa tarian tradisional Betawi antara lain ialah:

  • Tari Zapin Betawi
  • Tari Lenggang Nyai
  • Tari Sirih Kuning
  • Tari Topeng Betawi
  • Tari Gitek Balen
  • Tari Belenggo
  • Tari Samrah
  • Ronggeng Blantek
  • Tari Ngarojeng
  • Tari Renggong Manis
  • Tari Cokek
  • Tari Nandak Ganjen
  • Tari Lenggo Tinke
  • Tari Kembang Lembang Sari
  • Tari Topeng Tunggal

6. Ondel – Ondel

Contoh kesenian daerah betawi

Contoh kesenian daerah betawi lainnya yaitu ondel – ondel. Boneka ini kerap kali dipertunjukkan saat hari ulang tahun Jakarta. Pada waktu hari jadi itu, Ondel-Ondel akan diarak mengelilingi kota sembari disertai alunan musik yang unik.

Secara umum, boneka Ondel-Ondel memiliki wujud dan corak yang serupa, meskipun berwarna cukup bervariatif. Awal mulanya, Ondel-Ondel berperan sebagai penolak musibah atau makhluk halus yang bergentayangan. Seiring waktu berjalan, Ondel-Ondel seringkali ditampilkan untuk merayakan pernikahan, acara pesta rakyat, sampai penyambutan tamu kehormatan.

Demikian penjelasan terkait contoh kesenian daerah betawi yang perlu kita lestarikan. Dukung terus gudangedukasi.com agar terus berkembang dan terus memberikan ilmu-ilmu serta informasi yang menarik lainnya.

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: