Tata cara sholat – Sholat sebagai rukun Islam kedua setelah rukun pertama syahadat, dan ini merupakan persoalan yang paling mendasar untuk seorang muslim. Terlebih lagi mengerjakan ibadah sholat ialah kewajiban atas seorang muslim yang sudah sampai umur baligh dan berakal. Terkecuali untuk wanita dalam keadaan tertentu seperti haid dan nifas. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Sesungguhnya sholat itu sebagai kewajiban yang sudah ditetapkan waktunya atas orang-orang yang memiliki iman” (QS. an-Nisa’: 103).
Kewajiban sholat atas seorang muslim berlaku pada setiap kondisi. Contohnya keadaan seperti sakit, dalam perjalanan/safar, dan yang lain tidak menjadi udzur untuk seorang muslim untuk tidak mengerjakan sholat.
Meskipun demikian, ada kemudahan dalam banyak hal seperti pada pergerakan dan jumlah rakaat (qashar, jama’, tayamum, dan lain-lain). Maka dari itu, ini menjadikan sholat sebagai kewajiban yang spesial untuk seorang muslim yang perlu ia utamakan setiap saat.
Kedudukan Sholat Dalam Islam
1. Pertama Kali Dihisab
Kedudukan sholat sangatlah penting dalam perkara ibadah yang wajib atas seorang muslim. Karena perkara sholat sebagai ibadah yang pertama kalinya dihisab (dihitung) pada hari kiamat. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَوّلُ مَا يُـحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ ، فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ.
Maknanya: “Persoalan yang pertama kalinya dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat yakni sholat. Jika shalatnya baik, maka semua amalnya juga baik. Jika shalatnya jelek, maka semua amalnya juga jelek” (HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath 2: 512, no.1880 dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu).
2. Wasiat Terakhir Nabi Shallahu Alaihi Wasallam
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan sholat sebagai wasiat terakhir sekaligus penyejuk mata untuk beliau seperti hadis dari Ummu Salamah Radhiallahu ‘anha. Beliau menjelaskan jika wasiat yang terakhir kali dikatakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yakni sholat.
الصَّلَاةَ الصَّلَاةَ، اتَّقُوا اللَّهَ فِيمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
“(Jagalah) sholat, (jagalah) sholat. Dan takutlah kalian kepada Allah atas hak-hak hamba sahaya kalian” (HR. Ahmad no. 585, Abu Daud no. 5156, dan Ibnu Majah no. 2698).
3. Menjadi Penyejuk Hati
Dari sahabat Anas Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا حُبِّبَ إِلَـيَّ مِنْ دُنْيَاكُمْ: اَلنِّسَاءُ وَالطِّيْبُ، وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِـيْ فِـي الصَّلَاةِ
“Sesungguhnya apa yang saya sayangi antara kesenangan dunia kalian ialah wanita dan bau harum. Dan dijadikan penyejuk mataku berada dalam sholat” (HR. Ahmad 3: 128, 199).
4. Merupakan Tiang Agama
Terdapat dalam sebuah hadits, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“الصلاة عمود الدين”
“Shalat merupakan tiang agama.”
Bukankah kalian menyaksikan jika tiang dari suatu tenda itu ambruk, maka tenda itu akan jatuh juga. Demikian pula pasak dan talinya tidak berguna (untuk menegakkan tenda). Kalau tiang dari suatu tenda itu tegak berdiri, maka pasak dan talinya akan berguna (karena turut berperanan menegakkan tenda.).
5. Allah Mencela Orang yang Bermalas Malasan Dalam Sholat
Allah Ta’ala berfirman,
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
“Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya, maka mereka akan tersesat.” (QS. Maryam: 59).
Dalam ayat lain disebutkan,
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا
Maknanya: “Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk sholat mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud untuk riya’ (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali waktu yang sedikit.” (QS. An Nisa’: 142).
Tata Cara Sholat dan Bacaannya
Sebagai umat islam wajib hukumnya mengetahui dan memahami tata cara sholat tentunya. Karna tata cara sholat ini kita lakukan minimal lima kali dalam sehari. Nah, untuk itu berikut adalah perincian tata cara sholat beserta bacaannya yang telah kami rangkum berikut ini.
Niat
Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“إنما الأعمال بالنيات ”
Maknanya: “Sesungguhnya setiap amalan itu bergantung dari niatnya.”
Ada beberapa tata cara dalam berniat. Dalam hal ini, mazhab Imam Abu Hanifah melafadzkan niat sunnah hukumnya untuk membantu kesempurnaan niat dalam hati.
Adapun mazhab Imam Malik bin Anas (Maliki), Niat shalat merupakan persyaratan sah dalam shalat, sebaiknya niat tidak dilafadzkan terkecuali ragu. Dalam mazhab Syafi’i, Sunnah melafadzkan niat menjelang takbiratul ihram dan harus menentukan jenis shalat yang tengah dilakukan. Sementara mazhab Hanbali, Sunnah melafadzkan niat dengan lisan.
Sementara itu, lafaz niat saat sebelum takbiratul ikhram (kalau dibaca) menurut beberapa ulama hanya untuk membantu memperkuat kesempurnaan niat (menuntun dan mendatangkan hati). Namun, belum masuk kepada niat sebagai persyaratan sah dan rukun sholat, karena sholat itu dengan diawali takbir dan diakhiri dengan salam.
Terlebih lagi, niat sebagai syarat sah dan rukun sholat ditetapkan dalam hati ketika mengucapkan takbir saat takbiratul ikhram yakni dengan menetapkan poin-poin : saya berniat sholat, jenis kewajiban sholat (fardhu atau sunah) dan nama jenis sholat (Maghrib, Isya, Dhuha, Tahajud dll).
Bacaan Takbirotul Ikhrom
اللَّهُ أَكْبَرُ
Allaahu akbar
Artinya: Allah Maha Besar
Yaitu dengan mengucapkan ( Allahu Akbar ) seraya mengangkat kedua tangan kearah depan.
Bacaan Do’a Iftitah
Membeca do’a iftitah merupakan bagian dari tata cara sholat yang perlu dihafal. Untuk bacaan iftitah sendiri, memiliki beberapa model. Kamu bisa memilih dan juga bisa bergantian membacanya pada sholat mu. Berikut beberapa bacaan doa iftitah.
Bacaan Iftitah 1
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Alloohumma baa’id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghribi. Alloohumma naqqinii minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danas. Alloohummaghsil khothooyaaya bil maa’i wats tsalji wal barod.
Maknanya: Ya Allah jauhilah saya dari dosa-dosaku seperti engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah saya dari dosa-dosaku seperti bersihnya baju putih dari kotoran. Ya Allah bersihkanlah saya dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun. (HR. Bukhari dan Muslim)
Bacaan Iftitah 2
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
Allaahu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi bukrotaw wa-ashiilaa
Maknanya : Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada saat pagi dan petang. (HR. Muslim)
Bacaan Iftitah 3
إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaa wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin
Maknanya: Sesungguhnya saya hadapkan wajahku kepada Allah yang sudah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan saya bukan dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan alam semesta. Tidak ada sekutu bagiNya dan dengan yang demikian itu lah saya diperintah. Dan saya adalah orang yang pertama berserah diri. (HR. Ibnu Majah)
Bacaan Al-fatihah
Begitu juga membaca surat Al-fatihah merupakan rangkaian dari sholat. Terlebih lagi membaca surat Al-fatihah juga bagian dari rukun sholat. Adapun bacaan surat Al-fatihah sebagai berikut.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
1. Dengan nama Allah Yang Maha Penyayang, Maha Pengasih.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
ar-raḥmānir-raḥīm
3. Yang Maha Penyayang, Maha Pengasih,
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
māliki yaumid-dīn
4. Pemilik hari pembalasan.
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami minta bantuan.
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn
7. (yakni) jalan orang-orang yang sudah Engkau berikan nikmat padanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (juga jalan) mereka yang menyimpang.
Bacaan Surat Ayat Al-qura’an
Contoh: Surat Al-Ikhlas
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
qul huwallāhu aḥadKatakanlah (Muhammad),
1. “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
allāhuṣ-ṣamad
2. Allah tempat minta segala hal.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
lam yalid wa lam yụlad
3. (Allah) tidak beranak dan tidak juga diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
4. Dan tidak ada suatu hal yang sama dengan Dia.”
Bacaan Ruku’
Bacaan ruku’
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih 3x
Maknanya: Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan segala puji bagiNya
Setelah membaca surat Al-fatihan dan surat Al-qur’an, lalu lakukan ruku’. Yaitu dengan membungkukan badan setengah sampai punggung lurus dan pandangan menghadap kebawah.
Bacaan I’tidal
ربنا لك اللحمد ملء السموات وملء الأرض وملء ما شئت من شيء بعد
“Robbanaa lakal hamdu mil us samaawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi’ta min syain ba’du.”
Yang artinya: Ya Allaah Tuhan kami, bagimu segala puji seisi langit dan bumi, dan sepenuh suatu hal yang Kamu kehendaki setelah itu.
Bacaan Sujud
سبحان ربي الأعلى وبحمده
Subhaana robbiyal a’laa wabihamdih
Maknanya : Mahasuci Tuhan yang Maha Tinggi dan memujilah saya padanya.
Setelah bangkit dari ruku’ atau i’tidal gerakan selanjutnya adalah sujud. Yaitu dengan menempelkan tujuh anggota badan ke lantai. Tujuh anggota badan tersebut adalah (kedua tangan, kedua lutut, kening, hidung, dan ujung jari kaki).
Bacaan Duduk Antara Dua Sujud
رب اغفررلي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واههدني وعافني واعف عني
“Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii”
Maknanya : Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah saya, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah saya petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.
Bacaan Tasyahud Awal
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh.
Maknanya : Semua penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan padamu wahai Nabi, demikian juga rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Saya bersaksi jika tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan saya bersaksi jika Muhammad adalah utusan Allah (HR. Muslim)
Catatan: Dalam kisah An Nasa’i, kalimat terakhir kalinya: Muhammadan ‘abduhu warosuuluh.
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Attahiyyatu lillaah wash sholawaatu wath thoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna ‘abduhu warosuuluh.
Maknanya : Segala penghormatan, shalawat dan kebaikan-kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan padamu wahai Nabi. Demikian juga rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Saya bersaksi jika tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan saya bersaksi jika Muhammad ialah hamba dan rasulNya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Bacaan Tasyahud Akhir
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.
Maknanya : Ya Allah, berilah rahmat pada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau sudah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan pada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad seperti Kamu sudah memberi keberkahan pada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. (HR. Bukhari)
Untuk duduk tasyahud akhir perlu diperhatikan. Duduk tasyahud akhir berbeda dengan duduk tasyahud awal. Untuk lebih paham coba perhatikan pada gambar diatas.
Bacaan Salam
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
Assalaamu’alaikum warohmatullooh
Artinya: Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepada kalian (HR. Muslim)
Tata cara sholat yang terakhir adalah salam. Walaupun gerakan ini terlihat sepele, namun jika tidak kita kerjakan dapat menggugurkan semua gerakan dari rakaat pertama. Itu karna salam ini merupakan rukun sholat yang perlu setiap muslim perhatikan.
Demikian penjelasan tentang tata cara sholat yang perlu kita perhatikan bagi seorang muslim. Dukung terus gudangedukasi.com agar terus memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat lainnya. Dan terus berkembang.